PNS Beristri Dilaporkan Hamili Tetangga

jpnn.com - PALEMBANG - Tidak terima apa yang sudah dilakukan oleh tetangganya sendiri, kemarin (22/9), AR (29), warga Jl Ali Gathmir, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan IT II, Palembang mendatangi SPK Terpadu Polresta Palembang. Didampingi kuasa hukumnya, AR melaporkan HR (49) yang diduga telah menghamilinya.
Menurut keterangan yang diperoleh dari korban, memang antara dirinya dan terlapor HR telah saling kenal sejak empat tahun silam. Hubungan berlanjut ke arah yang lebih serius. Saat keduanya berpacaran, HR yang telah beristri rupanya membujuk korban untuk melakukan hubungan suami istri.
"Berjanji akan bertanggung jawab, tapi sampai sekarang (usia kandungan enam bulan) tidak. Makanya klien kami melapor kesini (Mapolresta, red)," ungkap Daulat MR Sihite SH MH, kuasa hukum korban.
Malah informasinya terlapor HR merupakan oknum pegawai negeri sipil (PNS) di salah satu instansi di Kota Palembang. Namun, kuasa hukum korban belum dapat memastikan.
"Selain itu yang kami tahu kalau tidak salah, terlapor Ketua RT, tempat klien kami tinggal," tambahnya.
Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Suryadi SIK mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan yang telah dibuat korban dengan tanda bukti lapor polisi bernomor LP/B-2477/IX/2014/Sumsel/Resta.
"Telah melapor dan dimintai keterangan. Selanjutnya akan ditindaklanjuti,"Â singkat Kasatreskrim.(aja/war/ce1)
PALEMBANG - Tidak terima apa yang sudah dilakukan oleh tetangganya sendiri, kemarin (22/9), AR (29), warga Jl Ali Gathmir, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung