PNS Enggan Tes HIV
jpnn.com - KAYUAGUNG - Puluhan Pengawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten OKI lebih memilih kabur dan tak memenuhi undangan Komisi Penanggulangan HIV/Aids saat menggelar Tes HIV/Aids di RSUD Kayuagung, kemarin. Sebelumnya, data terakhir ada 74 warga OKI ditemukan positif HIV.
Pantauan di lapangan, sejak pagi KPA Kabupaten OKI bekerjasama LSM Sahabat Pelangi selaku perpanjangan tangan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumsel, melakukan sosialisasi HIV/Aids.
Namun saat dilakukan tes, kebanyakan PNS enggan mengikuti tes, lebih memilih keluar ruangan. Meski ada juga masih bertahan. Sementara masyarakat umum terlihat antusias memeriksakan kesehatannya. Setidaknya, lebih 300 warga mengikuti tes ini.
Ketua KPA OKI, H Ruslan Bahri melalui Sekretaris, H Fahruddin Tauhid mengatakan, tes ini untuk mengetahui apakah warga terinveksi virus berbahaya atau tidak.
Melalui kegiatan ini, diberikan kesempatan bagi warga, baik umum dan PNS yang ingin memeriksakan diri dan mendeteksi virus HIV .
Ditambahkan Direktur LSM Sahabat Pelangi, Amrina Rosyada, pemeriksaan HIV ini diprioritaskan pada kelompok umum dan PNS.
”Kegiatan ini sebagai upaya untuk menekan penularan virus HIV/AIDS di Kabupaten OKI. Sesuai target, kita melakukan tes HIV terhadap 1.000 warga OKI. Sebelumnya kita sudah melakukan tes terhadap warga beresiko tinggi,” ujarnya.
Sementara, Asisten III Setda OKI, Husin mengaku, pihaknya mendukung kegiatan penanggulangan HIV ini. (cr04)
KAYUAGUNG - Puluhan Pengawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten OKI lebih memilih kabur dan tak memenuhi undangan Komisi Penanggulangan HIV/Aids saat menggelar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali