PNS Takut 'Dihabisi' Usai Pilkada
Kamis, 11 Maret 2010 – 05:37 WIB
JAKARTA -- Ketua Umum Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Diah Anggraeni mensinyalir, banyak sekali anggota Pegawai Negeri sipil (PNS) di daerah yang didera ketakutan di masa pilkada 2010 ini. Para PNS takut nasib karir birokrasinya terancam oleh kebijakan kepala daerah yang baru hasil pilkada.
"PNS juga kadang-kadang ketakutan dengan euforia politik. Banyak yang berfikir, jika berganti pejabatnya, nanti saya dihabisi. Itu yang tidak boleh terjadi karena perjalanan karir seorang PNS tidak sama dengan perjalanan karir seorang politisi (calon yang maju di pilkada, red). PNS jangan dirugikan oleh politik," ujar Diah Anggraeni yang juga sekjen kementrian dalam negeri (kemendagri) di kantornya, kemarin (10/3).
Namun demikian, Diah menegaskan bahwa PNS tetap harus bisa menjaga netralitasnya. Sebagai sekjen Kemendagri, Diah menginstruksikan kepada seluruh sekretaris daerah (sekda) agar mampu mengawasi sepak terjang PNS di daerah masing-masing. Harapan pengendalian PNS di tangan sekda, lantaran sekda merupakan pejabat struktural tertinggi di daerah, yang punya kewenangan melakukan pembinaan terhadap seluruh PNS di daerah masing-masing.
"Sekda harus mengawasi agar PNS tidak bisa terimbas oleh politik. Dan saya selaku Ketum Korpri mengimbau kepada seluruh PNS di Indonesia yang notabene adalah anggota korpri, khususnya dalam pilkada, harus netral tanpa terkecuali," cetusnya.