Poempida: Prabowo Terancam Pidana
jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara calon wakil presiden Jusuf Kalla, Poempida Hidayatullah, mengaku kaget dengan sikap calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang secara tertulis meminta saksinya menarik diri dari rapat pleno rekapitulasi nasional pemilu presiden yang di gelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (22/7).
"Saya sedikit kaget dengan sikap seperti itu, karena mundurnya Prabowo-Hatta dari pencalonan akan terancam sanksi pidana Pasal 246 sesuai dengan Undang-Undang Nomor 42 tahun 2008, tentang pemilu presiden," katanya.
Politisi Partai Golkar ini menilai, harusnya sebagai seorang peserta pilpres, Prabowo-Hatta mengetahui persis aturan main yang ditetapkan dalam undang-undang. Atau paling tidak tim-tim yang ada cukup mendalami undang-undang, untuk kemudian memberi masukan ke pasangan capresnya.
"Apakah memang beliau tidak tahu atau tidak diinformasikan dengan baik? Seyogianya jika seseorang percaya pada proses demokrasi, harus juga percaya pada proses hukum," tuturnya.
Menurut Poempida, jika Prabowo-Hatta merasa ada indikasi pelanggaran selama proses penyelenggaraan pemilu presiden, seharusnya menempuh lewat prosedur hukum yang ada. Bukan justru malah melanggar hukum.
"Jika memang terindikasi ada masalah dan kecurangan, silakan dapat diproses secara hukum sesuai dengan jenis dan kategori pelanggarannya. Itulah jalan keluarnya," kata anggota DPR ini.(gir/fat/jpnn)
JAKARTA - Juru bicara calon wakil presiden Jusuf Kalla, Poempida Hidayatullah, mengaku kaget dengan sikap calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi