Pojok Antikorupsi Disambut Antusias

Pojok Antikorupsi Disambut Antusias
STAKEHOLDER - Wakil Ketua KPK M Jasin (keempat dari kiri) berpose bersama para 'stakeholder' Pojok Antikorupsi KPK yang lain, pada acara peresmian diluncurkannya fasilitas tersebut, di Auditorium Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/4). Foto: Agus Srimudin/JPNN.
JAKARTA - Lima lembaga yang dijadikan lokasi penempatan Pojok Antikorupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyambut dengan senang penempatan perpustakaan mini berbasis teknologi yang menginformasikan soal korupsi itu. Ditjen Bea Cukai bahkan meminta kepada KPK agar lebih banyak lagi pojok ditempatkan di lembaganya.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Prof Komarudin Hidayat, berharap Pojok Antikorupsi itu bisa mendorong generasi muda dan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa yang peduli (dan) ikut memberantas korupsi. Sementara Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan mengemukakan, perguruan tingginya menjadikan anti-korupsi sebagai mata kuliah wajib.

"Paramadina menjadikan mata kuliah Anti-korupsi sebagai mata kuliah wajib. Ternyata yang mengambil mata kuliah itu ada sembilan kelas. Dibandingkan mata kuliah lain, tingkat absensi mata kuliah Anti-korupsi paling rendah. Jadi, mereka (mahasiswa, Red) merasakan betul ada kebanggaan melawan korupsi. Mereka lebih suka melakukan diskusi anti-korupsi daripada yang lain," paparnya di Auditorium KPK di Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (15/4).

Anies mengucapkan terima kasih kepada KPK, karena mempercayakan keberadaan Pojok Antikorupsi di kampus mereka. "Ada semangat baru di kampus kami; semangat untuk memerangi korupsi. Orang melihatnya, selalu ingat tentang anti-korupsi. Mereka (mahasiswa) melihat kasus korupsi ini sebagai problem besar yang dihadapi bangsa kita," cetusnya.

JAKARTA - Lima lembaga yang dijadikan lokasi penempatan Pojok Antikorupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menyambut dengan senang penempatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News