Pola Pembelajaran Harus Diubah
Selasa, 30 April 2013 – 06:01 WIB
MAKASSAR -- Pakar Psikologi Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan (Sulsel), Profesor Muhammad Jufri menegaskan perlunya para guru mengubah gaya mengajarnya. Masalahnya, kata dia, selama ini, model pembelajaran yang diterapkan cenderung melahirkan sikap negatif anak didik. Seperti rasa takut. bosan, dan menganggap pelajaran yang disuguhkan tidak bermakna.
Hal tersebut diungkapkan Profesor Jufri saat memberikan paparan pada Seminar Nasional bertajuk Guru Sejahtera, Pendidikan Berkualitas yang dilaksanakan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Makasssar di Aula PPs UNM. Menurutnya, tidak ada pilihan lain yang mesti dilakukan saat ini selain melakukan variasi di ruang kelas.
Baca Juga:
Jika hal ini tidak dijalankan, menurut dia, maka akan sangat sulit melahirkan mutu pendidikan yang berkualitas. Pasalnya, berdasarkan hasil riset pembelajaran yang menyenangkan justru tingkat pencapaian target pengajaran lebih tinggi. Selain itu, pembelajaran yang dilakukan dengan setting happy juga akan berujung pada ketenangan guru dalam menghadapi anak didiknya.
"Saya mau katakan dari hasil riset terbukti, jika pembelajaran hanya dengan kata-kata seperti selama ini, maka hasilnya hanya 7 persen. Tapi jika dibarengi dengan intonasi kalimat atau gaya bahasa, maka pencapaiannya sampai 38 persen. Kemudian jika dibarengi dengan bahasa tubuh, maka pencapaiannya sampai 55 persen," ungkap Jufri.
MAKASSAR -- Pakar Psikologi Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan (Sulsel), Profesor Muhammad Jufri menegaskan perlunya
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Institut Teknologi Del Menggunakan AI untuk Deteksi Kecurangan Saat Ujian
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI