Polair Musnahkan 8.000 Hewan Langka Ini di Sumsel
jpnn.com, PALEMBANG - Direktorat Polair Polda Sumsel memusnahkan sebanyak 8.000 ekor ketam tapal kuda atau belangkas yang ditangkap pada 7 Maret lalu.
Kondisi hewan langka itu sudah mati dan membusuk. Dikhawatirkan akan mencemari lingkungan, barang bukti itu dimusnahkan dengan cara dibakar, di areal galangan kapal Intan Sekunyit, Kalidoni, Rabu (22/3).
“Kami sisakan 10 ekor untuk bukti di pengadilan,” kata Direktur Polair Polda Sumsel, Kombes Pol Robinson Siregar didampingi Kasubdit Gakkum AKBP Zahrul Bawadi yang memimpin acara pemusnahan, kemarin (22/3).
Dalam pengembangan kasus ini, Subdit Gakkum Ditpolair Polda Sumsel menangkap Junaidi, 36, warga Banyuasin.
“Dia yang menjadi pengepul ribuan ketam tapal kuda itu. Sudah kami tahan,” lanjutnya.
Pengakuan tersangka, satu ekor ketam tapal kuda yang masih hidup harganya bisa mencapai Rp110 ribu. Sedangkan yang sudah mati Rp15-20 ribu.
“Dia membeli belangkas dari penduduk setempat,” beber Robinson.
Sebelumnya, dua tersangka sudah lebih dulu ditangkap. Yakni Saiful (46) dan Faisal (36). Keduanya narkoba dua kapal yang membawa 8.000 ketam itu.
Direktorat Polair Polda Sumsel memusnahkan sebanyak 8.000 ekor ketam tapal kuda atau belangkas yang ditangkap pada 7 Maret lalu.
- Simulasi Makananan Bergizi Berjalan di Banyuasin, Cek Daftar Menu Sehat
- Warga Banyuasin Ditangkap Lantaran Terlibat Kasus Narkoba, Barang Buktinya Sebegini
- Penemuan Kerangka Manusia di Lahan Kosong Gegerkan Warga Tulung Selapan
- Ini Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Palembang
- Eddy Santana Soroti Buruknya Sistem Pendidikan di Sumsel
- Cegah Penyalahgunaan Narkoba, Herman Deru Akan Bangun Satu Desa Satu Rumah Tahfiz