Polairud Gerak Cepat, Hasilnya Luar Biasa

jpnn.com, KENDARI - Direktorat Kepolisian Perairan dan udara (Ditpolairud) Polda Sulawesi Tenggara menyita delapan ton BBM jenis minyak tanah diduga ilegal di Perairan Labengki, Kecamatan Tinobu, Konawe Utara (Konut), Sultra.
Kasubbid Penmas Humas Polda Sultra Kompol Dolfi Kumaseh mengatakan, minyak tanah tersebut diamankan Tim Patroli Subdit Gakkum Ditpolairud pada Senin (29/3) di wilayah perairan daerah Konawe dari kapal jolor karena tidak memiliki dokumen resmi.
"Dari hasil sitaan barang bukti yang berhasil diamankan 400 jerigen yang berisi sekitar 8.000 liter," kata Dolfi, Rabu (31/3).
Dia menyampaikan, BBM tersebut diisi ke dalam wadah jeriken berukuran 20 liter dan dimuat menggunakan kapal.
Dalam mengelabui petugas jeriken berisi minyak tanah tersebut ditutup menggunakan terpal berwarna biru.
Selain menyita minyak tanah yang diduga ilegal, polisi juga mengamankan dua orang berinisial SM (33) sebagai nakhoda kapal dan MA (19) yang diduga sebagai pemilik minyak tanah.
Kedua pelaku dan barang bukti diamankan dan dibawa menuju Mako Ditpolairud Polda Sultra untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Selanjutnya akan dilakukan gelar perkara untuk penetapan sebagai tersangka," ungkapnya
Untuk mengelabui petugas, barang bukti itu ditutup menggunakan terpal berwarna biru.
- Jelang Arus Balik di Maluku, Pertamina Cek Ketersediaan dan Kualitas BBM di Ambon
- Kejagung Dinilai Perlu Telisik Pengadaan Minyak Mentah di Indonesia
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Mudik Nyaman Bersama Pertamina: Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap