Polarisasi Mengerucut, Sikap PDIP Masih Misteri
Syaratnya, Ridwan Kamil (RK) harus bersanding dengan kader Golkar, yaitu Dedi Mulyadi.
”Artinya, pasangan Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar ini masih terbuka atau dinamis. Sebab, sama-sama baru sebatas wacana atau sepakat tanpa dibarengi SK. Jadi, masih ada peluang Golkar menginginkan RK kembali tetapi dengan syarat,” katanya.
Jadi, menurut dia, meski Dedi Mulyadi cenderung mengharapkan Deddy Mizwar, itu belum disetujui DPP Partai Golkar dan Demokrat. Sebab, pilgub Jabar erat kaitannya dengan Pilpres 2019.
”Nah, yang menjadi pertanyaan, ke mana PDIP? Apakah akan memunculkan nama baru (mengusung sendiri) atau memilih berkoalisi. Ini yang menarik dan berpengaruh pada peta politik parpol lainnya,” ujarnya.
Lalu, ada skema paslon ketiga, yaitu RK yang diusung Partai Nasdem, PKB, dan PPP. Tapi, nama bakal calon wakilnya sampai saat ini masih berpolemik. Bahkan, ada indikasi pecah.
Jika koalisi RK akhirnya pecah, sangat mungkin RK yang didukung Partai Nasdem akan merapat dengan PDIP. Pasangannya, antara lain, Anton Charliyan, Iwa Karniwa, atau Puti Guntur Soekarno.
”Langkah PDIP ini sangat ditunggu serta menjadi pertanyaan banyak pihak,” tambahnya.
Selanjutnya, skema paslon keempat. Yakni, PDIP mengusung calon sendiri dengan bakal calon empat pasangan yang telah mendaftar ke DPP dan DPD PDIP.
Sikap PDIP terkait Pilgub Jabar masih ditunggu. Akankah mengusung calon sendiri atau ikut mengusung nama yang sudah beredar?
- Prananda Prabowo dan Pramono Dampingi Megawati Mencoblos di Kebagusan
- Bu Mega Bakal Mencoblos di Kebagusan, Nomornya 201
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Soal Penurunan Paket Bergambar Paslon, Ronny PDIP Minta Bawaslu Bergerak
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga