Polda Jambi Tetapkan 18 Tersangka Pengeboran Minyak Ilegal
jpnn.com, JAMBI - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi, turun tangan dalam mengungkap kasus pengeboran minyak secara ilegal yang terjadi di Desa Pompa Air dan Desa Bungku Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir sudah 18 orang yang ditangkap dan dijadikan tersangka. Hal ini disampaikan Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi, Kompol Fachrurrozi.
“Kita tidak tinggal diam. Dari periode Januari sampai Juli 2018 sudah 18 orang yang kita tetapkan sebagai tersangka dan diproses hukum,” ujar Kompol Fahrurrozi, kepada wartawan saat pres release di Mapolda Jambi, Jumat (20/7).
Menurutnya, para tersangka yang diamankan baik dari hulu produksi, pengangkutan hingga ke penjualan. Kasus ini ada yang sudah P21 dan tahap II. “Ada juga dua perkara masih dalam proses,” katanya.
Terbaru, kata Dia, pada 19 Juli 2018 sekitar pukul 15.30 WIB pihaknya mendapat laporan kembali adanya kegiatan pengeboran minyak secara ilegal di daerah Kabupaten Batanghari. Anggota yang turun langsung mengamankan 4 orang.
“Dari 4 orang itu, setelah melakukan pemeriksaan dan pendalaman 2 orang kita tetapkan sebagai tersangka,” jelasnya.
Keduanya tersebut merupakan operator dalam pengeboran ilegal tersebut. Barang bukti yang diamankan yakni sejumlah alat pengeboran manual, diantaranya sepeda motor yang sudah dimodifikasi sebagai penarik tambang.
“Kasus ini kita kembangkan, mulai dari sumbernya dana maupun pemilik lahannya,” sebutnya.
Barang bukti secara keseluruhan yang diamankan, minyak mentah 44,2 ton, bensin olahan 6,24 ton dan minyak tanah olahan 21,74 ton.
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II, Pelamar Diminta Fokus Membaca Persyaratan
- Kapolsek Sungai Lilin Dicopot Buntut Sumur Minyak Ilegal Meledak?
- Sumur Minyak Ilegal di Muba Terbakar Lagi, 1 Orang Tewas
- Sumur Minyak Ilegal Kembali Terbakar, Kapolda Sumsel: Harus Ditutup Permanen
- Ratusan Sumur Minyak Ilegal di Batanghari Ditutup Polisi dan Tentara
- Sumur Minyak Ilegal Harus Ditutup dan Diberantas Penadahnya