Polda Jateng Banyak Terima Keluhan Masyarakat Soal Video Porno

jpnn.com, SEMARANG - Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) mendapatkan banyak keluhan dari masyarakat terkait penyebaran video porno.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jateng Kombes Dwi Subagio menyebut masyarakat resah karena video porno yang tersebar banyak melibatkan anak-anak di dalamnya.
"Mendapat informasi keluhan-keluhan masyarakat terkait maraknya beredar penyebaran video porno terutama anak-anak," katanya, dalam keterangan pers, Selasa (23/7).
Setelah melakukan penelusuran, pihaknya menemukan yang dimaksud oleh masyarakat. Di media sosial (medsos) Facebook ada sebuah akun yang menyebarkan video pornografi itu.
Akun bernama Pemersatu Bangsa menjadi pusat persebaran sekaligus menjadi awal terjadinya transaksi penjualan video porno melalui grup Telegram bernama Indomie Seleraku.
"Video porno dewasa Rp 100 ribu, dan Rp 300 ribu untuk video porno anak-anak dan bocil (bocah cilik, red)," katanya.
Pelaku adalah RS, seorang warga Bojongsari, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jateng. Dia ditangkap di daerah setempat.
Dari keterangan, pelaku tidak punya pekerjaan. Hanya mencari, mengunduh, dan menyebarkan video porno tersebut sejak 2023 silam.
Soal video porno, Polda Jateng mengungkap banyak menerima keluhan dari masyarakat.
- Buntut Pungli di Rutan Polda Jateng, Tiga Polisi Jalani Sidang Disiplin
- Ada Kamar Istimewa di Rutan Polda Jateng, Tarif Rp 2 Juta
- Geger Pengakuan Eks Tahanan soal Pungli di Rutan Polda Jateng, Bayar Kamar Rp 1 Juta
- Ketua Hanura Jateng Diinterogasi Polisi soal Dugaan Prostitusi & Striptis
- Deretan Fakta Sidang Etik Brigadir Ade, Ada soal Hubungan Gelap
- Tembak Mati Siswa SMK di Semarang, Aipda Robig Masih Tetap Terima Gaji