Polda Jateng Terapkan Strategi Aglomerasi Dalam Mengelola Arus Mudik & Balik Lebaran 2025

jpnn.com, SEMARANG - Polda Jawa Tengah (Jateng) akan menerapkan strategi aglomerasi dalam mengelola arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Strategi ini diambil mengingat luas wilayah Jawa Tengah yang mencapai 29 persen dari total Pulau Jawa, serta adanya lima jaringan jalan utama: jalur pantura, tol, selatan, tengah, dan selatan-selatan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Pol Sonny Irawan menjelaskan bahwa metode aglomerasi akan membagi Jawa Tengah ke dalam lima wilayah itu untuk memastikan distribusi lalu lintas yang lebih merata.
"Karena itulah, strategi yang kami gunakan membagi wilayah Jawa Tengah dengan metode lima aglomerasi," ujar Kombes Sonny, Kamis (13/3).
Pihaknya telah memulai pengecekan dari jalur Brebes, khususnya dari Pejagan hingga jalur selatan. Langkah ini berdasarkan evaluasi Operasi Ketupat Candi 2024 karena Pejagan menjadi titik krusial bagi pemudik yang menuju wilayah selatan, tengah, dan Yogyakarta.
"Kami ingin mengevaluasi dampak pembangunan Tol Solo-Yogyakarta terhadap kepadatan arus di Pejagan, khususnya di jalur arteri," ujar Kombes Sonny.
Tahun lalu, volume kendaraan yang melintas di Pejagan tercatat mencapai 4 persen dari total kendaraan yang melewati Gerbang Tol Cikatama.
Sementara itu, 50 persen dari kendaraan yang masuk ke Trans Jawa melalui Cikampek melanjutkan perjalanan hingga Kalikangkung, yang menjadi pintu masuk utama ke Jawa Tengah.
Inilah jurus yang dikeluarkan Polda Jateng untuk mengatur arus mudik, dan balik Lebaran 2025.
- Info Jasa Marga soal Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di Jateng, Bersiaplah!
- LPSK Diminta Lindungi Ibu Korban di Kasus Brigadir AK
- Geram Kakorlantas Absen di Raker Bahas Mudik, Legislator Usul Undang Langsung Kapolri
- Diduga Cekik Bayinya Hingga Tewas, Brigadir AK Jalani Patsus
- Brigadir AK, Polisi Diduga Pembunuh Bayi di Semarang Diperiksa Polda Jateng
- Polda Jateng Pastikan MinyaKita di Kudus Sesuai Standar, Beda dengan Temuan Kementan