Polda Jatim Kirimkan Tim ke Unair
Kamis, 28 April 2011 – 08:52 WIB

Polda Jatim Kirimkan Tim ke Unair
Saat perekrutan itulah mereka dicuci otaknya melalui proses pembaiatan. "Mereka dipengaruhi bahwa tindakan mereka sehari-hari bertentangan dengan syariah. Kalau mau ibadahnya diterima, mereka harus hijrah dari NKRI ke NII," tutur Rachmat.
Baca Juga:
Nah, salah satu syarat untuk bergabung dengan NII, mereka harus menyerahkan sejumlah uang dengan dalih sedekah. Nilainya bervariasi, berkisar Rp 8-10 juta. Mahasiswi Unair yang jadi korban bahkan sudah menyerahkan "sedekah" hingga Rp 30 juta.
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan dana yang mereka dapatkan dari "sedekah" itu akan digunakan jaringan NII untuk merencanakan makar, Rachmat menyatakan, penyelidikan polisi belum mengarah kesitu. "Masih penipuan. Kan mirip dengan gendam. Orang dibuat tidak sadar dan menurut sampai menyerahkan hartanya," jelas Rachmat.
Korban dari Unair ini juga agak berbeda dengan korban-korban lainnya. Sebelumnya, Rachmat menyatakan bahwa korban NII hanya mahasiswa dari perguruan tinggi berbasis syariah. Sedangkan Unair adalah perguruan tinggi umum, bukan berbasis syariah.Ketika dimintai pernyataan tentang hal itu, Rachmat enggan berkomentar.
SURABAYA - Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya bergerak cepat menindaklanjuti laporan adanya mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) yang menjadi
BERITA TERKAIT
- CPNS dan PPPK Jangan Merasa Aman Jadi ASN, Kepala BKN Beri Warning
- Eks Hakim Heru Hanindyo Klaim Tak Hadir di Surabaya Saat Pembagian Uang Kasus Tannur
- Heikal Safar Puji Menteri Agama yang Mendukung Makan Bergizi Gratis di Desa Terpencil
- Pelesiran ke Jepang Tanpa Izin Mendagri, Nasib Lucky Hakim Ditentukan dalam 14 Hari ke Depan
- Seusai Diperiksa di Kemendagri, Lucky Hakim Akan Menghadap Dedi Mulyadi Besok
- Dukung NZE, Grup MIND ID Tanam 126 Ribu Bibit Mangrove Sepanjang 2024