Polda Jatim Tegas meski Tersangka Positif COVID-19
jpnn.com, SURABAYA - Penyidik Polda Jatim (Jawa Timur) pada pertengahan Juni 2020 menetapkan empat tersangka pelaku penjemputan paksa jenazah COVID-19 di Rumah Sakit Paru Surabaya pada awal Juni.
Polda Jatim memastikan proses hukum tetap dilakukan meski tersangka dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
"Tetap lanjut proses hukumnya, menunggu dia sembuh baru dilanjut. Namanya dilakukan pembantaran," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (7/7).
Diketahui, dari empat tersangka yang telah dilakukan pemeriksaan tes cepat dan tes usap, salah seorang tersangka dinyatakan positif terpapar COVID-19 dan saat ini masih menjalani proses penyembuhan di RS Bhayangkara Polda Jatim.
Sedangkan, tiga tersangka lainnya juga masih menjalani isolasi di rumah sakit yang sama.
"Hanya satu orang yang positif. Identitasnya tidak bisa saya berikan karena rahasia pasien. Kami berikan perawatan sama pelayanan kesehatan. Ketiganya sama, kan masa isolasi 14 hari itu belum selesai," ucapnya.
Para tersangka, kata dia, semuanya warga Pegirian Surabaya dam terbukti tidak menguburkan jasad pasien dengan protokol pemulasaran jenazah COVID-19.
Keempatnya terancam pasal berlapis, yaitu Undang-Undang wabah penyakit dan Undang-Undang karantina wilayah, serta terjerat Pasal 214 dan Pasal 216 KUHP.
Penyidik Polda Jatim tetap akan melakukan proses hukum terhadap tersangka yang berstatus pasien positif COVID-19.
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- Carok di Sampang Dipicu Masalah 2 Kiai, Begini Ceritanya
- Polisi Ungkap Fakta soal Pelaku Carok di Sampang, Kapolri Beri Atensi
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Khofifah Dinanti untuk Lanjut Pimpin Jatim 2 Periode, Masyarakat Sudah Rasakan Banyak Manfaat
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju