Polda: Korban Tewas Hanya Satu
jpnn.com - DENPASAR - Kabidhumad Polda Bali Kombes Pol Hariyadi menyatakan bahwa korban meninggal dalam peristiwa ledakan granat di Tabanan Bali hanya satu orang. Sedangkan satu korban lainnya hanya mengalami luka-luka dan tengah dirawat di RSUP Sanglah.
"Korban yang meninggal hanya pelajar yang umurnya 14 tahun," kata Hariyadi kepada wartawan Jumat (4/10). Korban tersebut adalah Yesi Yuspa.
Seperti diberitakan sebelumnya, ledakan yang diduga berasal dari granat itu terjadi di garasi yang berada di sebuah kebun jeruk dan sayur mayur milik seorang warga bernama Puja. Kebun tersebut terletak di Dusun Bukit Catu, Desa Candikuning, Kecamatan Baturit, Kabupaten Tabanan. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WITA atau 9.30 WIB.
Kata Hariyadi, petugas yang melakukan olah TKP menemukan sebuah cincin pengaman. "Karena ditemukan cincin yang mirip seperti pengaman granat, maka dugaan awal ledakan itu berasal dari granat," kata perwira dengan tiga mawar di pundak itu.
Selain itu, dugaan sementara granat itu ditemukan oleh Yesi, namun polisi belum bisa memastikan dimana pelajar itu menemukan granat.
Karenanya kini polisi akan mendalami peristiwa tersebut dari I Komang Budiasa, 13. Komang adalah korban yang sebelumnya dikabarkan meninggal dunia. Tapi menurut polisi, Komang hanya mengalami luka-luka. "Kami akan mendalami kasus ini dengan memeriksa korban yang luka-luka, sebab dia juga berada di lokasi kejadian," tuturnya.
Hariyadi mengatakan ledakan itu hanya menyebabkan rusak kecil di tembok garasi tersebut. (mas/jpnn)
DENPASAR - Kabidhumad Polda Bali Kombes Pol Hariyadi menyatakan bahwa korban meninggal dalam peristiwa ledakan granat di Tabanan Bali hanya satu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni Diberi Banyak Apresiasi Saat Evaluasi Kinerja di Kemendagri
- Kemendagri Apresiasi Kinerja Pj Gubernur Sumut, Luar Biasa
- 5 Berita Terpopuler: Pernyataan BKN Keluar, Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu Ada tetapi Tanpa Tunjangan, Waduh
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun