Polda Metro Bentuk Timsus Antibegal, ART Sentil Tim Patroli Perintis Presisi

Polda Metro Bentuk Timsus Antibegal, ART Sentil Tim Patroli Perintis Presisi
Anggota DPD RI Dapil Sulteng Abdul Rachman Thaha (ART). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha menyoroti langkah Ditreskrimum Polda Metro Jaya membentuk Timsus Antibegal merespons maraknya aksi pembegalan di wilayah hukumnya.

Terlebih setelah seorang calon siswa (casis) Bintara Polri bernama Satrio Mukti Raharjo (18) menjadi korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Namun, pembentukan Timsus Antibegal itu justru dipertanyakan senator yang beken disapa dengan inisial ART itu.

"Lha, bagaimana toh ini? Padahal, tahun lalu Kabaharkam Polri, Fadil Imran, meresmikan Tim Patroli Perintis Presisi (TPPP) untuk seluruh satuan di wilayah Polda," ujar ART di Jakarta, Jumat (17/5).

Dia menyebut dengan pembentukan TPPP itu, seharusnya tidak ada lagi tim-tim dadakan bernama angker seperti yang acap unjuk kebolehan di program-program televisi.

"Karena TPPP disebut-sebut fokus pada pencegahan, maka pembentukan tim baru oleh Polda Metro Jaya menyiratkan betapa tidak efektifnya TPPP," lanjut dia.

Senator asal Sulawesi Tengah (Sulteng) itu lantas menyinggung kejadian November-Desember 2020, ketika TNI turun tangan di  Petamburan dan sekitarnya.

"Itu berlangsung menyusul situasi yang dinarasikan mencekam dan segala macamnya di ibu kota. Dalam ukuran saya, operasi semacam itu tergolong offside. Tetapi 'sudahlah', yang lalu biarlah berlalu," tuturnya.

Anggota DPD RI mempertanyakan efektivitas Tim Patroli Perintis Presisi (TPPP) setelah Polda Metro Jaya membentuk Timsus Antibegal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News