Polda Metro Minta Bantuan Mekanik Profesional
jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jaya akan menggandeng mekanik lift profesional guna melakukan penyelidikan terkait jatuhnya lift PT Nestle, di Gedung Arkadia Tower B, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Hal tersebut dilakukan demi mengungkap peristiwa dibalik ambrolnya lift yang menewaskan dua karyawan PT. Nestle, Kamis, (9/12) kemarin.
"Tim labfor forensik kepolisian juga terlibat menyampaikan secara profesional teknis lift tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal di kantornya, Jakarta, Jumat (11/12).
Iqbal menegaskan ada kejanggalan dalam prosedur perawatan lift tersebut. Ia menambahkan lift yang seharusnya tidak boleh beroperasi dinyatakan layak pakai oleh pihak vendor, PT. Eltek Indoutama, yang melakukan perawatan lift PT. Nestle di gedung tersebut.
Namun intinya, kata Iqbal terdapat dua dugaan, yaitu kesalahan Standar Operasi Prosedur (SOP), sehingga membuat lift terjun bebas dari lantai tujuh ke lantai tiga atau terdapat kelalaian saat melakukan maintence.
"Nanti akan dihubungkan semua penyelidikan," ujarnya. "Dalam setiap kasus kemungkinan ada (tersangka). Jadi kita harus melakukan penyelidikan," tambahnya.
Iqbal mengamcam, apabila ada pihak yang melakukan unsur kelalaian maka akan diproses dengan Pasal 359 KUHP dan 360 KUHP. Namun saat ini, pihak kepolisian masih mengumpulkan tiap-tiap bukti, sampai tuntas pertanggung jawaban di depan hukum. (Mg4/jpnn)
JAKARTA - Polda Metro Jaya akan menggandeng mekanik lift profesional guna melakukan penyelidikan terkait jatuhnya lift PT Nestle, di Gedung Arkadia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS