Polemik JIS dan Pansos Politik

Polemik JIS dan Pansos Politik
Warga memadati Jakarta International Stadium (JIS), untuk menyaksikan malam puncak HUT ke-495 Jakarta pada Sabtu (25/6). Foto: dokumen JPNN.com/Ryana Aryadita Umasugi

Sebagai menteri BUMN, Erick seharusnya membanggakan kinerja perusahaan negara yang dipimpinnya. Akan tetapi, sejauh ini Erick terlihat lebih bersemangat memamerkan prestasi sepak bola ketimbang capaian perusahaan-perusahaan negara.

Manuver Erick ini membuat gerah pesaing politiknya. Kalau Piala Dunia U-20 jadi digelar di Indonesia, nama Erick Thohir akan moncer.

Oleh karena itu ada upaya untuk memainkan gergaji mesin untuk memotong gerakan Erick.

PDIP sebagai the winning party menolak kehadiran Timnas Israel. Ganjar Pranowo, gubernur Jawa Tengah, dan I Wayan Koster, gubernur Bali, berduet menyanyikan lagu yang sama menolak timnas Israel.

Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di Indonesia. Ganjar terkena getahnya karena suporter sepak bola menganggapnya sebagai biang kerok kegagalan.

Sampai sekarang citra Ganjar yang tergerus di kalangan penggemar sepak bola Indonesia juga belum peluh.

Erick Thohir juga kehilangan panggung untuk unjuk gigi. Namun, ibarat pemain bola yang lincah, Erick bisa menghindari tebasan tackling yang keras.

Ia jatuh, tetapi cepat bangun dan bisa menguasai bola dan terus melaju menggiring bola. Dalam waktu singkat Erick bisa melakukan recovery.

Memakai JIS sebagai venue pertandingan pembuka dan penutup Piala Dunia adalah promosi gratis bagi Anies Baswedan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News