Polemik Proses Seleksi dan Kriteria Capim KPK Harus Segera Dihentikan
Publik harus memahami bahwa tugas pimpinan KPK ke depan tidak hanya sekedar membenahi kualitas penindakan dan pencegahan KKN, akan tetapi lebih daripada itu adalah bagaimana pimpinan KPK membersihkan benih-benih radikalisme yang konon telah terpapar pada sejumlah oknum di internal KPK. Munculnya istilah ada Polisi Taliban dan Polisi India di KPK memberi kesan bahwa di internal KPK sedang terjadi masalah serius yaitu masalah soliditas dan loyalitas ganda.
Karena itu masalah kubu Polisi Taliban dan kubu Polisi India yang ada di KPK harus dibersihkan. Jika tidak, maka KPK akan tersandera dan terbelah dua sehingga memperlebar ruang berkembamgnya loyalitas ganda di kalangan Pimpinan dan Pegawai KPK. Ini jelas membahayakan kepentingan Negara di masa yang akan datang. Karena itu benahi managemen, personalia dan struktur kepemimpinan KPK termasuk meng-clearkan penilaian mengenai adanya benih-benih radikalisme di KPK harus menjadi prioritas pimpinan KPK ke depan.(fri/jpnn)
Menurut Petrus Selestinus, semua polemik tentang proses seleksi dan kriteria Capim KPK yang pada seleksi tahap akhir telah membuahkan sepuluh nama Capim KPK, harus segera dihentikan.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- Canda Habiburokhman Sebut Steven Seagal Ikut Memilih Capim dan Cadewas KPK
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Pas Uji Capim KPK, Legislator Golkar Singgung Persoalan Ego Sektoral Memberantas Korupsi
- PBHI Berikan Sejumlah Catatan Untuk Capim KPK Ida Budhiati