Poligami Tak Pahami Perempuan
Kamis, 29 Oktober 2009 – 13:42 WIB

Poligami Tak Pahami Perempuan
Selain itu, Titie menyebut ada falsafah-falsafah negatif di Indonesia yang harus diubah menjadi positif. Misalnya, ada ungkapan yang menyebut ‘makan ora makan sing penting kumpul’ (makan tidak makan yang penting kumpul).
Baca Juga:
Dilihat dari persfektif kesejahteraan masyarakat, hal ini berkonotasi biar hidup susah yang penting berkumpul. Jika ini di kedepankan tanpa upaya perbaikan, maka membangun generasi baru yang siap berkompetisi dengan cara membangun SDM sulit diwujudkan.(viv/JPNN)
BEKASI– Kehadiran komunitas poligami yang menyebut diri Komunitas Global Ikhwan, ternyata dinilai justru melukai perasaan perempuan. Bahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif
- KSPSI Dorong Indonesia Meratifikasi Konvensi ILO 188 untuk Perlindungan Awak Kapal Perikanan
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini