Polisi akan Gelar Opsus di Freeport
Kamis, 16 Juli 2009 – 10:10 WIB
JAKARTA---Desakan agar pemerintah serius mengatasi konflik bersenjata di Papua semakin deras. Tuduhan yang terburu-buru dinilai justru memperkeruh masalah. "Polisi harus berada di depan, jangan segera menuding kelompok A atau kelompok B," ujar Koordinator Kontras Usman Hamid di kantornya kemarin. Menurut Usman, kekerasan disekitar tambang PT Freeport juga bukan hal baru. Tidak becusnya pemerintah mengurus PT Freeport merupakan akar kekerasan di sekitar tambang milik Amerika Serikat tersebut. "Bahkan Panitia Khusus untuk kasus Freeport yang dibentuk DPR RI 2004-2009, juga tak menghasilkan apa-apa," kata orang dekat almarhum Munir itu.
Kontras bersama Imparsial, PBHI, Walhi dan Jaringan Tambang kemarin berkumpul untuk mendiskusikan masalah keamanan di Papua. Menurut Usman, eskalasi kekerasan di Papua terjadi terus menerus. Khususnya yang terjadi di wilayah Keerom, Nabire, Paniai, Wamena, Kabupaten Yapen hingga rentetan penembakan di wilayah Timika.
Baca Juga:
Selain menjadi korban penembakan, menurut Usman, sejumlah warga sipil di Kabupaten Yapen ditangkap dengan tuduhan ikut terlibat gerakan separatis TPN/OPM. "Padahal tidak seluruhnya memiliki motif politik," katanya. Data Kontras menunjukkan, insiden penembakan Melkias Agapa di Nabire (25/6) disebabkan oleh tidak profesionalnya aparat kepolisian dalam penanganan kasus di masyarakat. Juga penembakan Isak Psakor asal (16) kampung Kibay (22/6) oleh anggota TNI dari Batalyon Infantri 725 Pos Sungai Bewan yang saat itu berpatroli.
Baca Juga:
JAKARTA---Desakan agar pemerintah serius mengatasi konflik bersenjata di Papua semakin deras. Tuduhan yang terburu-buru dinilai justru memperkeruh
BERITA TERKAIT
- Terima Undangan Pemeriksaan dari KPK Senin Nanti, Sekjen PDIP Menyatakan Kesiapannya
- HUT Ke-52 PDIP di Sekolah Partai: Sederhana, Khidmat, Penuh Semangat Nasionalisme & Patriotisme
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?
- Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding
- Seluruh Honorer Database BKN Akan Dicarikan Formasi PPPK 2024
- Sebut Kasus Hasto Politis, Todung Ungkit Ucapan Effendi Setelah Bertemu Jokowi