Polisi Akui Kesulitan Ungkap Kartel 1 Ton Sabu-sabu
jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya kesulitan untuk mendeteksi kartel sabu-sabu satu ton yang diungkap di Anyer, Banten.
Pasalnya, alur transaksi antara kartel, bandar, kurir, dan pembeli tidak saling kenal.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, setiap pihak menggunakan komunikasi terputus.
"Jadi antara awak kapal, penerima di Serang dan yang akan menerima di Jakarta yang mengendalikan di luar negeri, masing-masing pun tidak mengenal. Ini sel terputus, tapi dikendalikan dari luar," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (20/7).
Nico mengatakan, para tersangka yang telah ditangkap mengaku tak mengetahui kepada siapa barang haram itu akan dikirim. Mereka hanya mendapat perintah menyandarkan kapal dan menurunkan barang yang berisi sabu-sabu di Anyer.
Nico menganggap bahwa kartel pemilik sabu-sabu merupakan jaringan internasional. Hal ini mengingat Kapal Wanderlust yang menjadi target empat negara di Asia Tenggara.
"Semoga bisa dilacak dengan berkomunikasi ke Kepolisian Tiongkok dan Taiwan," kata dia.
Kerja sama mengungkap kartel di balik peredaran sabu-sabu itu juga menggandeng Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Dia mengharapkan, tukar informasi bisa menemukan pemilik sabu-sabu tersebut.
Polda Metro Jaya kesulitan untuk mendeteksi kartel sabu-sabu satu ton yang diungkap di Anyer, Banten.
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Ditresnarkoba Polda Sumsel Memusnahkan Sabu-Sabu 2.689,06 Gram dan 657 Butir Ekstasi
- Sarbin Sehe Tegaskan Narkoba dan Judi Online adalah Musuh Kemanusiaan
- Bea Cukai dan Polri Musnahkan Sabu-Sabu dan Pil Ekstasi Sebanyak Ini di Karimun
- Irjen Iqbal: Tidak Ada Lagi Kampung Narkoba, Kami Kejar Sampai ke Lubang Tikus
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri