Polisi Ancam Bunuh Ibu Kandung
Sabtu, 12 Juni 2010 – 09:18 WIB
MEDAN- Inilah contoh anggota polisi yang durhaka terhadap orang tua. Aiptu Heriyanto, anggota Samapta Poltabes Medan ini terpaksa menjalani hidup dalam sel selama 14 karena terbukti mengancam ibu kandungnya sendiri, Hj Wagiem (70). Dalam persidangan kode etik yangdigelar di Poltabes Medan, Jumat (11/6) Aiptu Heriyanto dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman kurungan badan dan penundaan gaji berkala selama enam bulan serta penundaan pendidikan selama 1 tahun. “Diterima saja vonis itu. Tapi memang maunya dia dipindahkan dari Medan ini, supaya kami sekeluarga nggak takut lagi,” ungkap nenek ini terbata-bata.
Kanit Pelayanan Pengaduan Penindakan Disiplin (P3D) Poltabes Medan, AKP Subeno SH MH mengatakan Heriyanto terbukti mengancam bunuh ibu kandungnya sesuai hasil penyelidikan. “Hukuman kurungan badan dan penundaan gaji berkala selama enam bulan itu sudah merupakan hukuman berat terhadap anggota Polri,” terangnya.
Baca Juga:
Sementara itu, Wagiem yang mengetahui anaknya dihukum 14 hari penjara mengaku menerima keputusan sidang tersebut. Nenek 17 cucu yang tinggal di Jl Starban, No 52/VII, Kel Polonia, Kec Medan Polonia ini juga mengaku lega karena anaknya itu sudah mendapatkan ganjaran. Wagiem juga meminta agar anaknya itu dipindahtugaskan ke luar kota Medan agar tidak menebar ancaman kepada keluarganya.
Baca Juga:
MEDAN- Inilah contoh anggota polisi yang durhaka terhadap orang tua. Aiptu Heriyanto, anggota Samapta Poltabes Medan ini terpaksa menjalani hidup
BERITA TERKAIT
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri