Polisi Australia Dituduh Intimidasi, Ini yang Mereka Cari di Kantor ABC

Afghan Files ditulis oleh wartawan ABC "Dan Oakes" dan "Sam Clark".
External Link: Tweet: John Lyons AFP exiting the building
Lyons yang juga editor eksekutif ABC News menyatakan "Duduk di ruangan ini menyaksikan polisi menggunakan komputer organisasi media untuk mencari segala sesuatu terkait pemberitaan yang sah, membuat saya berpikir: hal ini buruk, menyedihkan dan berbahaya bagi sebuah negara dimana kita telah begitu lama menghormati dan menerima begitu saja pers bebas".
Di bagian lain postingannya di akun Twitter @TheLyonsDen, Lyons membeberkan bagaimana dalam aksi penggeledahan itu digunakan layar lebar untuk memilah 9214 dokumen yang relevan dan tak relevan dengan apa yang dicari polisi.
Pada sekitar Pukul 15:07 hari Rabu sore, Lyons kembali memposting: "Mereka meminta pintu-pintu ditutup. (Entah mengapa mereka belum mengusir saya jadi saya akan bertahan selama mungkin di sini). Situasi ini sangat aneh. Saya duduk bersama 6 petugas AFP yang melakukan penggeledahan dan tampaknya membaca postingan saya".
Selama proses yang berlangsung sekitar 8 jam itu, menurut laporan Lyons, terlihat bagaimana polisi memeriksa satu persatu dokumen yang mereka dapatkan dari sistem komputer ABC.
Tindakan AFP ini dikecam lembaga penyiaran publik Inggris BBC.
"Penggeledahan polisi terhadap mitra kami ABC merupakan serangan terhadap kebebasan pers," kata BBC.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia