Polisi Australia Lanjutkan Pencarian Warga Indonesia Novy Chardon

Kepolisian di negara bagian Queensland, Australia, kembali melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Gold Coast dalam upaya lanjutan mencari petunjuk keberadaan Novy Chardon, perempuan asal Indonesia, yang hilang sejak Februari 2013.
Upaya pencarian jejak Novy telah mengalami pasang surut, dan di bulan Maret 2014 Menteri Kepolisian Queensland Jack Dempsey mengumumkan hadiah 250 ribu dolar untuk siapa saja yang bisa menemukan jejak Novy.
Sementara Novy belum ditemukan, suaminya seorang warga Australia bernama John Chardon, tahun 2014 lalu justru dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran seksual terhadap anak, termasuk perkosaan.
John Chardon dijatuhi hukuman penjara 6 tahun atas kasus yang terjadi di tahun 1999 tersebut.
Sebelumnya polisi juga telah menggali halaman belakang sebuah rumah di Gold Coast Hinterland, dan mendapati beberapa bagian dari sebuah kendaraan pick up, yang diduga berkaitan dengan hilangnya Novy.
Pekan ini, polisi setempat kembali melanjutkan pencarian. Menurut Detektif David Hutchinson, pencarian ini menunjukkan bahwa pihak berwajib belum menyerah untuk mengungkap misteri hilangnya Novy.
"Pencarian di tempat ini hampir dua tahun setelah Novy menghilang, merupakan bukti nyata bahwa kami belum menyerah," tegas Detektif Hutchinson.
"Dalam dua tahun, pencarian melibatkan detektif dari kepolisian Coomera CIB dan tim penyelidik kasus pembunuhan," jelasnya.
Kepolisian di negara bagian Queensland, Australia, kembali melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Gold Coast dalam upaya lanjutan mencari petunjuk
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya