Polisi Australia Tangkap 74 Peserta Demonstrasi Anti-Lockdown
Kepolisian di kota Melbourne menangkap 74 orang yang berpartisipasi dalam unjuk rasa "anti-lockdown", Minggu (13/09).
Unjuk rasa yang disebut polisi sebagai "aksi yang signifikan" terjadi di Queen Victoria Market, di mana pengunjuk rasa meneriakan kata "kebebasan" saat berhadapan langsung dengan banyak polisi.
Baku hantam terjadi ketika penangkapan dilakukan.
Seorang polisi terlihat sedang menaruh lututnya di atas leher seorang pengunjuk rasa, sementara polisi lainnya berusaha memborgol pria tersebut.
Ketika ditanya apakah taktik tersebut merupakan prosedur yang biasa dilakukan polisi, juru bicara Polisi Victoria mengatakan "petugas harus melakukan penangkapan di tengah situasi yang sangat agresif."
"Seperti hari ini, di mana pengunjuk rasa bertindak agresif, mengancam untuk melakukan kekerasan pada polisi dan tidak menurut ketika hendak ditahan."
Juru bicara Polisi Victoria juga mengatakan pihak manapun yang tidak setuju dengan tindakan yang dilakukan polisi dapat melapor dan akan ditindaklanjuti "dengan sangat serius".
Menurutnya, kurang lebih ada 200 hingga 250 orang yang terlibat dalam unjuk rasa kemarin, dan 176 di antaranya didenda.
Kepolisian di kota Melbourne menangkap 74 orang yang berpartisipasi dalam unjuk rasa
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025