Polisi Australia Ungkap Identitas Tersangka Pembakar Diungkap

Polisi Australia Ungkap Identitas Tersangka Pembakar Diungkap
Polisi Australia Ungkap Identitas Tersangka Pembakar Diungkap
MELBOURNE - Setelah merilis foto tersangka penyulut api yang mengakibatkan kebakaran semak belukar dahsyat di tenggara Australia Jumat lalu (13/2), Kepolisian Australia kemarin (16/2) mengungkap nama si pelaku ke khalayak. Sejak tersangka ditangkap, polisi memang masih merahasiakan identitasnya untuk mengantisipasi amarah publik.

Pelaku adalah seorang pria 39 tahun bernama Brendan Sokaluk. Demi alasan keamanan, Sokaluk yang seharusnya hadir dalam hearing kedua di pengadilan Melbourne kemarin kembali diungsikan polisi ke tempat yang masih dirahasiakan. Sokaluk baru dihadirkan di pengadilan pada hearing lanjutan 26 Mei mendatang.

Pria yang dilaporkan pernah bertugas sebagai pejuang sukarelawan itu dituduh menyulut api di kawasan Churchill di Gippsland. Kebakaran di wilayah tersebut menghanguskan lahan 40 ribu hektare dan menewaskan 21 jiwa. Titik api di Churchill merupakan satu di antara beberapa titik api lain yang mengakibatkan kebakaran hebat di Negara Bagian Victoria. Total korban tewas sudah mencapai 189 jiwa. Api juga menghancurkan sekitar 1.800 rumah dan membuat sekitar 7.500 warga kehilangan tempat tinggal.

Berdasar dokumen polisi yang dipaparkan di pengadilan Melbourne kemarin, Sokaluk akan dijerat dua pasal sekaligus, yakni membakar dengan sengaja yang berujung kematian dan dalang dari kebakaran Churchill. Untuk tuntutan pertama, dia terancam hukuman kurungan 25 tahun penjara dan yang kedua 15 tahun penjara. Sialnya, masih ada satu lagi hukuman yang dibebankan kepadanya. Karena dia kedapatan menyimpan gambar porno anak-anak saat ditangkap di Kota Morwell, 120 kilometer timur Churchill, Jumat lalu, pengadilan juga menjatuhkan pasal kepemilikan gambar porno dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

MELBOURNE - Setelah merilis foto tersangka penyulut api yang mengakibatkan kebakaran semak belukar dahsyat di tenggara Australia Jumat lalu (13/2),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News