Polisi Bayaran Serang Demonstran
Wartawan Ikut Jadi Korban
Jumat, 04 Februari 2011 – 06:00 WIB
Hal tersebut diketahui setelah massa anti-Mubarak menyita sejumlah kartu identitas dari massa pro-Mubarak. Dalam kartu itu, terlihat lambang kepolisian setempat. "Ada juga orang dari partai Mubarak," demikian laporan Al Jazeera.
Baca Juga:
Massa pro-Mubarak juga dilaporkan sudah mempersenjatai diri dengan benda tajam dan senjata api. Sementara itu, demonstran penentang Mubarak hanya ?pasang badan? dengan senjata seadanya. Diduga, juga ada sniper di lokasi bentrokan.
Situs berita Sidney Morning Herald menyebut, telah terjadi letusan senjata di tengah bentrokan. Empat orang diduga tewas karena peluru dalam insiden tersebut. Sebelumnya, ABC News menyebut, selain empat korban tewas itu, sekitar 1.500 orang mengalami luka-luka.
Massa pendukung Mubarak juga menyerang demonstran dengan bom-bom molotov dan balok-balok beton. Tapi, dua pihak tersebut memakai perisai logam untuk melindungi diri dari serangan. Sesaat sebelum terjadi bentrokan Kamis sore, Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafiq meminta maaf atas serangan pendukung Mubarak itu. Dia berjanji menyelidiki dalang penyerangan tersebut.
KAIRO - Bentrokan antara massa pro-Presiden Mesir Hosni Mubarak dan demonstran kembali memanas. Setelah 'dilerai' militer, kemarin sore waktu setempat
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan