Polisi Bayaran Serang Demonstran
Wartawan Ikut Jadi Korban
Jumat, 04 Februari 2011 – 06:00 WIB

Polisi Bayaran Serang Demonstran
"Saya meminta maaf untuk semua yang terjadi tadi (kemarin, Red). Sebab, itu tidak logis atau rasional," kata Shafiq kepada televisi pemerintah. Dia menyebut serangan itu sebagai kekeliruan. Karena itu, dia berjanji menyelidiki perkara tersebut sampai tuntas. "Agar semua orang tahu siapa yang berada di belakangnya," ucap dia seperti dikutip Associated Press.
Sebelumnya, para demonstran menuduh pemerintah telah mengirim preman bayaran dan polisi berpakaian sipil untuk menyerang mereka dengan batu, tongkat, dan bom molotov. Demonstran menuturkan, serangan massa pro-Mubarak itu bertujuan menggagalkan gerakan yang menuntut presiden turun.
Beberapa wartawan yang bertugas di jalan-jalan Kairo juga menjadi korban serangan massa pro-Mubarak. Bukan hanya wartawan lokal, jurnalis asing pun menjadi target serangan pendukung Mubarak. Seperti dilansir stasiun berita CNN Kamis dini hari WIB, seorang wartawan Belgia ditahan. Jurnalis itu dipukuli dan dituduh sebagai mata-mata oleh pendukung Mubarak. Dia dianiaya di pusat Kota Kairo, Choubra.
Seorang wartawan Mesir juga menjadi sasaran pengeroyokan beberapa jam setelah penangkapan di lapangan Tahrir. Jurnalis BBC, ABC News, dan CNN juga diserang. Dua korban di antaranya adalah wartawan CNN Anderson Cooper dan Hala Gorani.
KAIRO - Bentrokan antara massa pro-Presiden Mesir Hosni Mubarak dan demonstran kembali memanas. Setelah 'dilerai' militer, kemarin sore waktu setempat
BERITA TERKAIT
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi