Polisi Bayaran Serang Demonstran
Wartawan Ikut Jadi Korban
Jumat, 04 Februari 2011 – 06:00 WIB
Setelah bersikap netral dan tidak mau mengintervensi, Kamis pagi pasukan militer Mesir mulai bergerak untuk melerai bentrokan. Tank-tank militer Mesir Kamis siang membentuk barikade untuk memisahkan dua massa yang berseteru.
Ratusan pasukan militer bersenjata lengkap mendesak dua kubu itu segera mundur. Mereka juga bergerak ke pusat bentrokan. Empat tank digunakan untuk mensterilkan jalan layang dekat lapangan Tahrir yang sempat diduduki para pendukung Mubarak. Dari atas jalan itu, massa pro pemerintah sebelumnya melempar benda keras dan bom molotov ke massa anti pemerintah.
Sementara itu, CNN melaporkan, militer Mesir berjanji tidak menggunakan kekerasan terhadap aksi demo yang damai. Pihak militer tetap mendorong agar massa anti-Mubarak kembali ke rumah masing-masing. Selama terjadi bentrok, militer berusaha tak ikut campur. Pihak militer juga mulai mengumpulkan para jurnalis yang meliput insiden itu. Hal itu dilakukan agar para wartawan tidak menjadi korban dan ikut terluka akibat bentrok tersebut.
Terhitung, sudah sembilan hari aksi demo menentang Mubarak berlangsung. Massa anti-Mubarak tetap men-deadline Mubarak lengser Jumat ini. Rencananya, hari ini pemerintah Mubarak berjanji berkomunikasi dengan partai-partai oposisi. Hal itu dilakukan agar korban jiwa tidak bertambah. Sebab, jumlah korban tewas maupun luka-luka masih simpang siur, mengingat kerusuhan masih terus berlangsung. Diperkirakan ratusan tewas dan ribuan terluka sejak aksi unjuk rasa pekan lalu.
KAIRO - Bentrokan antara massa pro-Presiden Mesir Hosni Mubarak dan demonstran kembali memanas. Setelah 'dilerai' militer, kemarin sore waktu setempat
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan