Polisi Beberkan Proses Pengaderan Teroris Muda Oleh Jemaah Islamiyah
jpnn.com, JAKARTA - Polisi mengakui proses pengaderan yang dilakukan Jemaah Islamiyah (JI) untuk mempersiapkan teroris muda terjun ke medan tempur sangat rapi.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi 91 kader yang siap tempur dan 66 orang di antaranya sudah dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teroris di sana.
"JI sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh, yakni negara dan aparat," jelasnya.
JI disebutnya memiliki bagian struktur khusus untuk membentuk kader jemaahnya.
Untuk penanggung jawab atau amir Jemaah Islamiyah saat ini ialah Parawijayanto dan koordinator pelatihan Joko Priyono alias Karso.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran paham dan ideologi radikal di kalangan anak muda agar tidak mudah direkrut, dia menekankan pentingnya pelibatan pemangku kepentingan yang bersentuhan langsung.
Densus 88, kata Argo juga terus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus-menerus, mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi, sampai penegakan hukum.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan terhadap 23 terduga teroris dari kelompok Jemaah Islamiyah di delapan lokasi di Sumatera, yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau, dan Palembang.
Polisi mengakui proses pengaderan yang dilakukan Jemaah Islamiyah (JI) untuk mempersiapkan teroris muda sangat rapi.
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima
- Pakar Terorisme: Fokus BNPT Pada Perlindungan Perempuan, Anak, dan Remaja Sudah Tepat
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan