Polisi Berhasil Sikat Perampok Emas Sadis
Sementara itu, uang Rp 200 juta yang dirampas dari pundak Elya juga dibagi rata ke tujuh anggota komplotan. Masing-masing mendapat Rp 27 juta. Sisanya dibuat foya-foya bersama.
Emas hasil rampasan senilai Rp 3,7 miliar itu dijual murah ke para pedagang emas di pasar-pasar tradisional.
Misalnya, Sati'in. Dia menjual seluruh emasnya hanya seharga Rp 65 juta. Uang tersebut digunakan untuk biaya renovasi rumahnya.
Namun, tak semua memilih jalan seperti Sati'in. Sulaiman malah berusaha menjual emas mendekati harga standar satu per satu ke pasar tradisional.
Akibatnya, belum sempat semua habis terjual, dia sudah diciduk polisi bersama seluruh barang rampasannya.
''Dia yang paling banyak barang buktinya. Cincin emas 67 buah, anting 15 buah, sama gelang besar itu ada 17 buah,'' sebut Leonard.
Sementara itu, Sariman, kepala komplotan, memilih menitipkan emas hasil kejahatannya kepada anggota lain yang masih buron, Muhali, agar dijualkan.
Hasil penjualan tersebut masih sisa Rp 35 juta yang kini disita petugas. Sedangkan uang tunai yang didapat langsung digunakan untuk membeli motor Honda Beat putih.
Perampok sempat menembak kedua korban sebelum merampas perhiasan emas 7 kg dan uang Rp 200 juta.
- Polisi Gulung Komplotan Rampok yang Bawa Kabur Emas dan Harta Milik Dosen di Makassar
- Tampang 3 Perampok Emas di Rumah Dosen di Makassar
- Perampok Sadis Beraksi di Bengkalis, 1 Wanita Tewas, Kapolres Bawa Laras Panjang
- Serang Polisi dengan Badik dan Pistol, 2 Perampok Sadis di Inhil Tewas
- Anak Buah Kompol Dwi Satya Bergerak, Perampok Sadis Ini Akhirnya Ditangkap
- Identitas Perampok yang Menewaskan Sopir Taksi Online Sudah Dikantongi, Siap-Siap Saja