Polisi Bongkar Indekos Tempat LGBT Bercinta
"Setelah memastikan tempatnya, kami melakukan penggerebekan. Hasilnya kami menangkap tersangka mucikari dan korban," ungkapnya AKBP Shinto.
Shinto menambahkan dalam menjalankan aksinya, tersangka Devi menawarkan korban kepada tamunya melalui fb dengan tarif Rp 500 ribu per jam.
Setelah sepakat dengan tamunya, tersangka Devi mengantar korban RES ke tempat yang sudah disepakati yakni Ravella Kost.
Atas jasanya tersebut, tersangka Devi mendapat komisi dari tamunya Rp 350 ribu. Jumlah tersebut sudah termasuk biaya kamar.
Sehingga jumlah uang harus dibayarkan oleh lelaki hidung belang untuk mendapat layanan ini adalah Rp 850 ribu.
"Sejak kapan dan sudah berapa kali tersangka melakukan aksinya, kami masih lakukan penyelidikan," lanjut Shinto.
Kemudian untuk pengelola Ravella Kost ditangkap lantaran mereka memperoleh keuntungan dengan menyediakan tempat pelacuran itu.
Setiap kamar, pengelola mendapatkan uang Rp 140 ribu untuk short time. (yua/no)
Polisi kembali membongkar aktivitas lesbi, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Jika sebelumnya terungkap dari pesta seks di Surabaya dan Jakarta,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sang Kapten Menolak Pakai Ban Pelangi, Ipswich Town Beri Respons Berkelas
- Astaga, Seorang Oknum Guru dan 2 Mahasiswa di Riau Terlibat LGBT, Nih Tampang Mereka
- Mahasiswi Kimberly Ditemukan Tewas di Kamar Indekos, ITB Bilang Begini
- Fatayat NU Kecam Prancis yang Melarang Atlet Tuan Rumah Berhijab di Olimpiade Paris 2024
- Awas, Kandidat Terindikasi LGBT & Poligami di Pilwako Bogor Terancam Rontok
- HNW Tegas Ingatkan Indonesia Jangan Ikut-ikutan Thailand Legalkan Pernikahan Sejenis