Polisi Bongkar Pemalsuan Sparepart Kendaraan Merek Jepang Diganti China

Disebut Frido, pihaknya tidak menerapkan pasal pemalsuan merek, karena pihak terkait belum membuat laporan. Karenanya, dia mengimbau agar pemilik merek segera membuat laporan.
"Kalau untuk usaha itu sudah berjalan berapa lama, belum dapat dipastikan. Pengakuan saksi, usaha itu sejak Desember 2014. Namun, kita dapati pada buku pesanan usaha itu, ada yang mulai Oktober 2014, " tukas Frido mengakhiri.
Sementara itu, seorang pekerja usaha itu, Aen mengaku tidak tahu banyak soal pemalsuan itu. Disebut wanita keturunan Tionghoa berusia sekitar 22 tahun itu, dirinya hanya bekerja di tempat itu, dengan gaji Rp1,5 juta per bulan. Namun, dia tidak memungkiri kalau hal itu menyalahi peraturan. Disebutnya, setiap ada pesanan, pihaknya hanya memenuhi dengan mengemas sparpart ke dalam bungkus bermerk, lalu mengantar pada pemesan.
"Bos ke luar kota. Namun saya tidak tahu pastinya ke mana, " ungkap Aen singkat.
Pantauan Sumut Pos (Grup JPNN.com), terlihat sejumlah sparpart seperti kaki porsneling, kaki mesin, yoke sleeve, kampas rem, terot, busi dan bearings. Bergitu juga dengan beberapa bundel plastik bertuliskan GST, Isuzu, Daihatsu dan Suzuki yang dimaksudkan sebagai merek, turut diamankan. Termasuk komputer, alat sablon, printer kertas hologram beserta 1 set alat press, tampak turut diamankan Polisi. (ain/adz/jpnn)
MEDAN - Polda Sumut mengungkap pemalsuan merk terhadap sparepart kenderaan bermotor, Senin (6/4). Dari salah satu ruko di Komplek Prima Minimalis,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolda Riau Copot Kapolsek Bukit Raya Gegara Aksi Brutal Debt Collector
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus