Polisi Bubarkan Paksa Perkemahan Aktivis Aborigin di Perth
Polisi anti huru-hara dan petugas pemerintah Kota Perth, Kamis (30/4/2015), membubarkan paksa perkemahan para aktivis yang menentang rencana pemerintah Australia Barat menutup perkampungan aborigin.
Rencana menutup ratusan perkampungan aborigin di pedalaman yang selama ini dibiayai oleh pemerintah, telah ditentang oleh kalangan aktivis.
Mereka mendirikan perkemahan di Heirisson Island guna menyuarakan protes dan ketidaksetujuan mereka atas rencana tersebut.
Para petugas mulai bergerak mendekati perkemahan ini sekitar Pukul 11 pagi, merubuhkan paksa kemah-kemah yang dan memberikan peringatan untuk meninggalkan lokasi.
Para aktivis marah saat seorang pria dan dua wanita ditangkap polisi serta sejumlah lainnya diberi surat peringatan.
Menurut salah seorang aktivis Gerry Georgatos, perkemahan ini terdiri atas 41 tenda yang menampungf 100an orang termasuk sejumlah keluarga.
Kepada ABC Georgatos menjelaskan aksi perkemahan ini dimaksudkan untuk menyoroti isu tunawisma dan penutupan perkampungan aborigin di pedalaman.
Seorang pemuka aborigin Mingli Wanjurri Nungala mengaku diperlakukan secara kasar oleh polisi.
Polisi anti huru-hara dan petugas pemerintah Kota Perth, Kamis (30/4/2015), membubarkan paksa perkemahan para aktivis yang menentang rencana pemerintah
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat