Polisi Bubarkan Paksa Perkemahan Aktivis Aborigin di Perth
"Kami melihat mereka datang, mungkin ratusan orang dengan kendaraan mereka. Lalu mereka langsung merubuhkan tenda-tenda kami," jelasnya.
"Seorang Polwan mencoba mendorong saya, dan tiba-tiba seorang polisi berbadan besar merenggutkan pundak saya," ungkap Nungala.
"Mereka melakukan kekerasan, mereka yang kriminal bukan kami," katanya.
"Ini tanah kami - waktu kecil saya sering bermain di daerah ini," tambah Nungala lagi.
Petugas telah menyita berbagai peralatan kemping dari perkemahan itu bulan lalu, namun pelan-pelan perkemahan ini kembali lagi seperti semula.
Menteri Utama Australia Barat Colin Barnett sebelumnya mengumumkan pemerintahannya tidak lagi akan melanjutkan pembiayaan bagi 150 perkampungan aborigin di wilayah terpencil.
Dana untuk perkampungan itu selama ini dua pertiganya berasal dari pemerintah federal sementara sisanya dari pemerintah negara bagian.
Kini pemerintah federal menghentikan pendanaan tersebut dan menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada negara bagian untuk dua tahun ke depan.
Polisi anti huru-hara dan petugas pemerintah Kota Perth, Kamis (30/4/2015), membubarkan paksa perkemahan para aktivis yang menentang rencana pemerintah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat