Polisi Buru Tiga Dokter Asing Praktek di Metropole
"Klinik itu juga membuka layanan pemeriksaan kandungan menggunakan USG (ultrasonografi, Red) dengan tarif Rp 50 ribu," ungkap Fadil.
Tarif tersebut tentu terbilang murah. Karena itu, banyak perempuan yang tertarik memeriksakan diri ke Metropole. Anehnya, pasien yang di-USG selalu divonis menderita penyakit seperti kista, mioma, bahkan kanker serviks.
Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Khusus Polres Jakarta AKP Victor Inkiriwan membeberkan modus penipuan yang dilakukan klinik tersebut. Menurut dia, alur penipuan berawal dari peran pemilik klinik, yakni LRD.
”Pemilik klinik bertugas membentuk relasi dengan perusahaan rekanan untuk mendapatkan surat izin pendirian klinik,” terang Victor.
LRD menggandeng JP yang menjadi dirut di perusahaan ekspedisi untuk memuluskan legalisasi klinik dari Sudinkes Jakarta Barat. Setelah Sudinkes memberikan surat izin operasional, berdirilah Klinik Metropole dengan status klinik Pratama. Status tersebut berarti Klinik Metropole hanya melayani medis dasar seperti pengobatan gigi serta kesehatan ibu dan anak. Namun, lama-lama klinik tersebut menyalahi aturan peruntukan. Mereka mendirikan apotik dan melayani pengobatan umum, bahkan melakukan operasi.
LRD juga bekerja sama dengan ERM, dokter umum yang dijadikan penanggungjawab medis. Berkat peran ERM, terbitlah Surat Izin Praktik (SIP) dokter. Berbekal SIP itu LRD bisa menjalin relasi dengan dokter-dokter negeri. Dia bahkan bisa mempekerjakan beberapa dokter luar negeri di kliniknya. Kehadiran dokter-dokter asing itu membuat Klinik Metropole cepat dikenal. Duit pun mengalir. Omzet klinik itu bahkan mencapai Rp 3 miliar per bulan.
Dokter-dokter asing itu dibawahi oleh ERM. Mereka diberi kebebasan melayani pasien meskipun kebanyakan tidak mahir berbahasa Indonesia.
”Seharusnya ERM melaporkan kejanggalan para dokter yang dibawahinya, tapi dia malah melakukan pembiaran,” jelas Victor lagi.
PALMERAH – Pengusutan kasus malapraktek dan penipuan di Klinik Metropole terus bergulir. Perkembangan terbaru, tim khusus (timsus) Polrestro
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS