Polisi Cek Alarm di Museum Nasional
jpnn.com - JAKARTA--Ruang 'Khasanah Emas' di Museum Nasional tempat penyimpanan lempengan emas dari Kerajaan Majapahit yang dicuri ternyata tidak memiliki CCTV sejak dua bulan lalu karena rusak.
Meski tidak ada CCTV, di setiap tempat kaca penyimpanan itu ada alarm yang akan berbunyi jika terjadi kerusakan. Tim penyidik dari Polres Jakarta Pusat menyatakan belum diketahui apakah alarm itu berfungsi dengan baik saat pencurian lempengan emas terjadi.
"Dari hasil pemeriksaan ternyata lebih kurang 2 bulan yang lalu sudah mati CCTVnya. Namun alarm masih nyala. Masih dilakukan penyelidikan," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan di Jakarta, Jumat, (13/9).
Belum diketahui apakah alarm tersebut berbunyi ketika terjadi pencurian. Pasalnya, pada Rabu pagi (11/9) hanya seorang office boy (OB) berinisial R yang menyadari bahwa lempengan emas itu raib saat akan membersihkan kotak kaca tempat penyimpanan. Si R pun melaporkan hal itu pada pengelola museum yang juga tidak menyangka, lempengen emas dicuri sehingga telat melaporkan kejadian itu pada pihak kepolisian.
"Diketahui hari Rabu pagi, dilaporkan Kamis. Mereka berusaha mengingat saat itu apakah kelupaan saat kegiatan pemotretan, karena lagi ada proses pembuatan buku tentang itu, sebulan sebelumnya," kata Tatan.
Menyikapi kejadian ini, Tatan mengaku pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan museum-museum lainnya untuk menyiapkan satu sistem pengamanan terpusat.
"Pengamanan terpusat penting, ada centralnya CCTV terpusat, termasuk alarm terpusat. Itu sedang dirancang kepala museum di sini juga," kata Tatan. (flo/jpnn)
JAKARTA--Ruang 'Khasanah Emas' di Museum Nasional tempat penyimpanan lempengan emas dari Kerajaan Majapahit yang dicuri ternyata tidak memiliki
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- GMNI Tangerang Desak Pemkab Tangerang Segera Bongkar Pagar Bambu di Pantura
- Senator asal NTB Minta Himbara Fleksibel & Permudah Masyarakat dalam Pengajuan Kredit Perbankan
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Wamentrans Viva Yoga Dorong Dokter Hewan Terlibat di Program Makan Bergizi Gratis
- Tak Hadiri Penetapan KPU, Gubernur-Wagub Kalsel Terpilih Sampaikan Permohonan Maaf
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila