Polisi China Gerebek Markas Firma Konsultan Ternama Terkait Spionase
jpnn.com, BEIJING - Otoritas keamanan China menggerebek perusahaan jasa konsultasi terkemuka Capvision di kantor cabangnya di Suzhou, Provinsi Jiangsu, Senin (8/5).
Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa hal itu tindakan penegakan hukum yang wajar.
"Tindakan tersebut sesuai dengan Undang-Undang China yang bertujuan mendukung meningkatnya kesadaran hukum dan demi terpeliharanya keamanan nasional serta untuk kepentingan pembangunan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin di Beijing, Selasa.
Penggerebekan juga dilakukan di Shanghai, Beijing, Shenzhen, dan kota-kota lain, demikian laporan media penyiaran resmi China.
Media tersebut menurunkan laporan bahwa organ keamanan nasional China telah menemukan beberapa perusahaan asing dengan berbagai latar belakang memanfaatkan perusahaan jasa konsultasi lokal untuk tujuan mencuri data pribadi dan data intelijen di beberapa sektor utama.
Berdiri pada 2006, Capvision adalah platform jaringan pakar global yang berkantor pusat di New York dan Shanghai.
Perusahaan tersebut memiliki lebih dari 450.000 pakar dan 700 karyawan.
"Perusahaan tersebut memiliki lebih dari 1.000 pelanggan, baik di dalam maupun luar negeri, yang terbagi dalam tiga bidang bisnis. Segmen wawancara ahli menyumbang 80 persen dari total bisnis dan terutama dilakukan melalui wawancara per telepon," kata petugas kepolisian di Shanghai sebagaimana laporan saluran televisi China CCTV.
Pemerintah China menemukan beberapa perusahaan asing dengan berbagai latar belakang memanfaatkan perusahaan jasa konsultasi lokal untuk mencuri data
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Kerja Sama Indonesia-China Mencapai 10 M Dolar AS, Ketum Kadin Anindya Bakrie: Ini Pertanda Baik