Polisi China Menangkap Perempuan Tua dengan Tuduhan Menyebarkan Varian Delta
jpnn.com, BEIJING - Polisi China menangkap seorang perempuan lanjut usia asal Nanjing atas tuduhan sebagai pemicu penyebaran COVID-19 varian Delta.
Perempuan tersebut ditangkap di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, China.
Biro Keamanan Publik Kota Yangzhou, Selasa (3/8), menyatakan bahwa perempuan bermarga Mao itu melanggar regulasi antipandemi dan undang-undang pencegahan penyakit menular hingga menyebabkan 94 warga setempat, termasuk adik perempuannya, terinfeksi COVID-19 varian Delta.
Perempuan lansia itu melakukan perjalanan sejauh 100 kilometer dari Nanjing menuju rumah adiknya itu di Yangzhou tanpa melapor kepada penjaga permukiman yang dituju.
Mao meninggalkan rumahnya di Nanjing pada 21 Juli menuju Yangzhou.
Otoritas lokal mengeluarkan surat pemberitahuan bahwa warganya harus melaporkan riwayat perjalanan selama 21-27 Juli.
Namun, Mao tidak melakukannya, demikian dinyatakan Biro Keamanan Publik yang bertindak sebagai kepolisian itu.
Selama di Yangzhou, Mao mengunjungi beberapa fasilitas publik, seperti restoran, toko, klinik, komunitas permainan catur, dan pasar hingga menyebabkan penularan varian Delta.
Seorang perempuan lanjut usia asal Nanjing China ditangkap polisi dengan tuduhan sebagai pemicu penyebaran COVID-19 varian Delta.
- KPPB Gelar Dunia Tanpa Luka, Meiline Tenardi Serukan Setop Kekerasan terhadap Perempuan
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- GSK Gelar Forum Global di Bangkok, Bahas Ancaman RSV Bagi Pernapasan Lansia
- Kesaksian Warga Temukan Mayat Edi di Kamar Kontrakan, Timbul Bau Busuk dan Lalat
- Prodia Fasilitasi Edukasi & Skrining Demensia, Upayakan Peningkatan Kualitas Hidup ODD
- Begini Cara ASABRI Merayakan Peran Perempuan