Polisi China Menangkap Perempuan Tua dengan Tuduhan Menyebarkan Varian Delta

Sekitar 64 persen kasus varian Delta di Yangzhou terkait dengan tempat-tempat itu, menurut hasil survei statistik epidemiologi yang dikutip media China.
Mulai Selasa (3/8) tengah malam, penduduk Yangzhou menjalani tes PCR.
Di bawah penjagaan ketat, mereka dilarang keluar rumah agar penyebaran varian Delta tidak meluas.
Semua calon penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Yangzhou dan Stasiun Nanjing diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes PCR.
Seperti diberitakan ANTARA sebelumnya, 31 provinsi di China mengeluarkan peringatan perjalanan kepada warganya untuk menghindari paparan virus varian Delta yang lebih cepat menular.
Varian Delta pertama kali ditemukan di Guangzhou, Provinsi Guangdong, pada Mei. Namun berhasil diatasi dalam tempo sekitar satu bulan.
Pada Juli, kasus varian Delta yang lebih masif ditemukan di Nanjing dan sampai saat ini telah merambah 18 provinsi di China.
Penyebaran varian Delta klaster Nanjing yang meluas itu terjadi karena bersamaan dengan musim libur sekolah akhir semester. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Seorang perempuan lanjut usia asal Nanjing China ditangkap polisi dengan tuduhan sebagai pemicu penyebaran COVID-19 varian Delta.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Ketimpangan Gender Masih jadi Persoalan di Indonesia, Perlu Kolaborasi Lintas Sektor
- WRP Indonesia Dukung Perempuan Menjalani Ramadan Lebih Sehat, Punya Bisnis Fleksibel
- Datangi RSCM, PDIP Semangati Pasien Kanker pada Hari Perempuan Sedunia
- Waka MPR: Perlu Political Will Para Pemangku Kepentingan untuk Wujudkan Kesetaraan
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza