Polisi dan Wartawan jadi Korban saat Bintang Kejora Berkibar di Tengah Amukan Massa Demo
jpnn.com, SORONG - Aksi unjuk rasa berujung ricuh terjadi di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat ( 27/11) pagi. Akibatnya, empat anggota polisi terluka.
Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, selain empat polisi, ada satu wartawan juga terluka.
“Sekarang dalam penanganan aparat kepolisian,” ujar Ary ketika dikonfirmasi, Jumat.
Ary menuturkan, kericuhan berawal saat ratusan massa unjuk rasa mengibarkan bendera bintang kejora dan dibubarkan oleh aparat kepolisian.
Massa yang tidak terima pembubaran itu lantas melempar aparat kepolisian dengan batu dan botol.
Polisi mengatasi kericuhan itu dengan tembakan gas air mata. Namun, massa yang dipukul mundur semakin brutal dan terus melempar aparat kepolisian dengan batu dan botol. Bahkan massa juga menghidupkan petasan dan diarahkan ke aparat kepolisian.
Menurut kapolres, empat polisi itu tiga di antaranye personel Brimob dan satu personel Polres Sorong Kota. “Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk penanganan medis,” kata Ary.
Ary menuturkan, massa yang melakukan unjuk rasa itu menamakan dirinya West Papua Nugini. Saat itu, mereka melakukan aksi dari Yohan Klademak dan bergerak menuju kantor Wali Kota untuk melakukan aksi peringatan kemerdekaan.
Kericuhan terjadi saat aksi demo mengibarkan bendera bintang kejora di Kota Sorong Papua Barat.
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- Kemendagri Dukung Vitalis Yumte Perihal Proyek Perubahan ‘Kitong Pantau Otsus’
- PAFI Membantu Masyarakat Manokwari Mendapatkan Akses Obat-Obatan
- Cheroline Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Papua Barat Lewat Komisi XII DPR
- MRP Papua Barat Daya Laporkan KPU ke DKPP Atas Dugaan Pelanggaran Kode Etik
- Pilkada Papua Barat: Dominggus Mandacan-Mohamad Lakotani Optimistis Menang Lawan Kotak Kosong