Polisi Dapat Informasi Demo 20 Oktober Bakal Dibuat Rusuh, Waspadalah!
jpnn.com, JAKARTA - Kepolisian Negara Republik Indonesia meminta elemen buruh dan mahasiswa yang berunjuk rasa di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (20/10) ini mewaspadai penyusup.
"Kami minta para pedemo untuk waspada dan berhati-hati jangan sampai ditunggangi, disusupi. Ada informasi, hari ini juga akan dibuat rusuh," ungkap Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (20/10).
Argo mengatakan polisi bakal mengawal kegiatan demo pada hari ini hingga selesai.
Namun, pihaknya meminta agar masyarakat mengikut aturan yang berlaku, tertib, dan damai sehingga tercipta situasi yang kondusif.
"Jangan berbuat tindak pidana dan melakukan perusakan, baik fasilitas pemerintah maupun fasilitas publik dan mengganggu ketertiban umum," kata Argo.
Dia menambahkan, masyarakat, khususnya para pedemo diminta berhati-hati agar tidak sampai ditunggangi ataupun disusupi oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab.
Untuk diketahui, Aliansi Badan Eksekusi Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan kelompok buruh kembali menggelar unjuk rasa menolak pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja di depan Istana Negara.
Mengantisipasi hal itu, Polda Metro Jaya telah menyiapkan sekitar 10.000 personel gabungan untuk mengamankan jalanya unjuk rasa.
Polisi meminta agar massa yang menggelar demo 20 Oktober di kawasan Istana Negara mewaspadai penyusup.
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- Restitusi Berduit
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Erick Dinilai Tak Mampu Implementasikan UU Cipta Kerja
- Satgas UU Cipta Kerja Gelar FGD Bahas Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
- Curiga Pernyataan Dasco soal Pembatalan RUU Pilkada Cuma Omon-Omon, BEM SI Minta DPR Terbitkan Surat