Polisi Didesak Tangkap Mahasiswa Pemukul Wartawan
Walau Anak Jenderal, Harus Diproses
jpnn.com - Kontributor Sindo TV, Sukron, mengalami penganiayaan saat meliput aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Trisakti di depan Istana Merdeka. Peristiwa bermula saat Sukron tengah mengambil gambar aksi dorong-dorongan antara mahasiswa dengan aparat keamanan.
Di tengah aksi dorong-dorongan itu terjadi keributan antar sesama mahasiswa. Sukron yang mencoba mengambil visual dicegah oleh sejumlah demonstran. Namun, Sukron tetap berusaha mengambil gambar.
“Peristiwa itu berujung pada pemukulan beberapa mahasiswa Trisakti (demonstran) terhadap Sukron,” kata Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Yadi Hendriana, dalam siaran pers yang diterima wartawan, Rabu (22/5).
Dijelaskan Yadi, penganiayaan ini mengakibatkan Sukron mengalami luka pecah di bagian bibir dan memar pada beberapa bagian badannya. Ia menjelaskan, salah satu pelaku sempat mengaku sebagai anak dari petinggi Polri. Sukron telah melaporkan peristiwa penganiayaan tersebut ke Polda Metro Jaya.
IJTI prihatin dengan peristiwa kekerasan yang terus berulang terhadap insan pers. “IJTI meminta polisi segera menangkap pelaku pemukulan Sukron, kontributor Sindo TV yang sedang bertugas meliput aksi demonstrasi di Istana Merdeka,” kata Yadi.
Ia menambahkan, perlakuan ini jelas bertentangan dengan Undang-undang Pokok Pers nomor 40 Tahun 1999 tentang Menghalang-halangi Tugas Jurnalistik. “Jika benar, pelaku adalah salah satu anak dari petinggi di Mabes Polri, IJTI meminta tidak ada perlakuan khusus terhadap pelaku,” katanya.
Forum Wartawan Polri (FWP), mengecam aksi pemukulan ini. Wakil Ketua FWP, Taufik Ridwan, meminta kepolisian segera mengusut tuntas aksi ini. Menurutnya, ini merupakan tindakan pidana serta telah melecehkan profesi wartawan yang dilindungi UU.

"Masa kaum intelektual seperti itu kelakuan seperti preman. Mereka telah mencederai demokrasi," kata Taufik disela-sela kunjungan di lokasi kejadian.

JAKARTA – Aksi kekerasan terhadap pers yang tengah menjalankan tugas jurnalistik, kembali terjadi. Bahkan, kali ini pemukulan terhadap seorang
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan