Polisi Diduga Bayar Preman Untuk Bubarkan Demonstran
Minggu, 23 Juni 2013 – 14:07 WIB
Menurut Neta, kota yang paling rawan dan polisinya paling ceroboh dalam mengatasi aksi demo adalah Medan, Jambi, dan Ternate. Di kota Medan kata dia, demonstran dibiarkan membakar KFC dan polisi tidak mengantisipasinya. Sedangkan kota besar yang paling aman dan damai aksi demo mahasiswanya adalah Semarang, Surabaya, dan Bandung.
"Polri diharapkan melakukan deteksi dan antisipasi dini secara maksimal. Sebab beberapa hari ke depan aksi demo mahasiswa menolak kenaikan harga BBM masih akan marak," pungkasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, selain bersikap represif, polisi diduga menggunakan preman bayaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis