Polisi Diminta Petakan Daerah Rawan Konflik
Sabtu, 01 September 2012 – 20:38 WIB

Polisi Diminta Petakan Daerah Rawan Konflik
"Polisi jangan hanya menjadi seperti pemadam kebakaran sudah telanjur kejadian baru menangani di akhir, harusnya bisa dicegah dari awal,"tegasnya.
Baca Juga:
Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Anang Iskandar menyatakan pihaknya sudah melaksanakan apa yang menjadi tanggungjawab Polri.
Termasuk memetakan daerah prioritas satu dan prioritas dua, yang rawan. Meski tak disebutkan secara detail daerah mana saja yang dimaksud. Namun, katanya dia, kunci penyelesaian masalah ini bukan hanya ada pada kepolisian. Akar masalah seharusnya juga dicegah dan diselesaikan oleh instansi pemerintah terkait. Terutama untuk kasus Sampang di mana ada berbagai persoalan yang belum dituntaskan hingga mudah terprovokasi dan timbul peristiwa kekerasan.
"Semua kita harusnya mendahulukan preventif. Tapi kita semua lebih senang pada penindakan. Kalau polisi lakukan penangkapan baru dikasih penghargaan. Semua senang. Tapi saat kita lakukan kegiatan preventif, banyak yang tidak peduli. Padahal preventif itu penting, dan semua berpartisipasi di dalamnya," papar Anang.
JAKARTA--Beberapa kasus kekerasan dan teror sepanjang bulan Agustus 2012 mewarnai beberapa wilayah di Indonesia. Beberapa kasus di antaranya penembakan
BERITA TERKAIT
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah
- Tugas Kantor Komunikasi Presiden Dianggap Tumpang Tindih, Begini Reaksi Mensegneg
- Kader Gerindra di Banggai Minta Polisi Menindak Pelaku Persekusi
- Paus Fransiskus Meninggal, Prabowo: Dunia Kehilangan Sosok Panutan dalam Kemanusiaan
- Mbak Ita bersama Suami Didakwa Terima Suap Rp 9,29 Miliar dari Proyek & Insentif ASN