Polisi Disekap di Pondok Pesantren di Sampang, Begini Kata Kombes Trunoyudo
jpnn.com, SURABAYA - Aparat kepolisian disekap di pondok pesantren di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura. Polda Jawa Timur menyatakan adanya kesalahpahaman terkait insiden itu.
"Ada sejumlah kesalahpahaman terkait kasus narkoba jenis sabu-sabu yang membuat santri melakukan penyekapan pada anggota," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Selasa.
Dalam yuridiksi Polres Sampang, kata dia, terjadi kegiatan kepolisian dalam rangka upaya paksa menuju atau untuk menciptakan kamtibmas.
"Namun di sini ada miss-komunikasi. Memang terjadinya ada di lingkungan salah satu ponpes yang tentunya masih dilakukan mediasi," ucapnya.
Perwira dengan tiga melati di pundak itu menyebut pihaknya langsung turun tangan dibantu oleh Bupati Sampang Slamet Junaidi untuk melakukan mediasi.
Dalam mediasi ini, lanjut dia, sudah ada keterlibatan bupati Sampang, Kapolres Sampang dan tokoh atau pimpinan ponpes KH Abdul Hamid.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat supaya tidak terprovokasi dengan rumor yang tidak jelas.
"Apa yang menjadi kegiatan kepolisian pada saat itu masih didalami oleh Kapolres. Kami harap agar kondusif dan masyarakat tidak terprovokasi," katanya.
Aparat kepolisian disekap di pondok pesantren di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, saat melakukan giat.
- Perjuangan Polda Jatim Mencari Potongan Kaki dan Kepala Korban Mutilasi
- M Disiksa dan Disekap Suami, Polres Pelalawan Langsung Bergerak
- Potongan Kepala Korban Mutilasi Hendak Dibuang di Ponorogo, Susah, Akhirnya di Trenggalek
- Motif Mutilasi di Ngawi Terungkap, Ada Laki-Laki Lain
- Pelaku Mutilasi Wanita di Ngawi Ditangkap
- Setelah Dipinjami Uang, Pasutri di Bengkalis Malah Lakukan Pembunuhan & Penyekapan, Sadis