Polisi Geledah Rumah Keluarga Brenton Tarrant di Australia

"Dia berpakaian seperti layaknya orang biasa. Dia tidak pesta-pesta, selalu menutup gorden rumah dan merapikan halaman," tambahnya.

Seorang wanita yang tinggal di dekat situ mengaku Tarrant terkadang membuatnya tak nyaman. Tarrant, katanya, suka menatapinya saat dia lewat.
"Saya menganggap dia tak bersahabat. Saya tak mau menatapnya," ujar wanita tersebut.
"Saya merinding begitu tahu ternyata dia itu penganut supremasi kulit putih," tambahnya.
Tarrant menamatkan SMA pada 2009 dan dua tahun setelah itu bepergian ke sejumlah negara Asia dan Eropa.
Bosnya saat dia bekerja di gym menggambarkannya "sangat berdedikasi". Dia nyaris tak percaya bahwa Tarrant melakukan penembakan tersebut.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menjelaskan Tarrant tidak masuk dalam daftar orang yang diawasi aparat.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya