Polisi Gunakan Pendekatan Simpatik dan Humanis untuk Reuni Aksi 212

Polisi Gunakan Pendekatan Simpatik dan Humanis untuk Reuni Aksi 212
Aparat kepolisian mengamankan unjuk rasa. Foto/ilustrasi: dokumen jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat meyatakan bahwa seluruh petugas keamanan yang dikerahkan untuk menjaga Reuni Aksi 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12) tidak membawa senjata tajam. Menurutnya, aparat akan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang simpatik untuk mengamankan Reuni Aksi 212.

"Seperti biasa saya ingatkan tidak ada yang menggunakan senjata tajam, sudah dicek masing-masing komandannya. Semuanya laksanakan dengan simpatik dan humanis," ujar Wahyu di Jakarta, Minggu (1/12).

Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu juga meminta seluruh petugas keamanan membantu masyarakat yang menghadiri Reuni Aksi 212. Sebab, bisa saja massa yang hadir tidak mengetahui pintu masuk kawasan Monas yang menjadi lokasi kegiatan tersebut.

"Dalam kegiatan ini saya minta rekan-rekan sekalian membantu masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan, di mana nanti yang akan datang tidak semua paham atau tahu di mana letak kegiatan,” ujarnya.

Wahyu menjelaskan, ada tiga pintu masuk kawasan Monas. Yakni dari arah Masjid Istiqlal di sisi utara, Gambir di sisi timur, serta dekat Kedutaan Besar AS di sisi selatan.

“Untuk itu yang bertugas di sekeliling area ini mengarahkan, karena pintu masuknya ada tiga mulai Istiqlal, Gambir, dan Kedutaan Amerika. Begitu juga saat kembalinya, tolong diarahkan," ujar mantan salah satu direktur di Badan Intelijen Negara (BIN) itu.(antara/jpnn)

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat memastikan petugas keamanan yang dikerahkan untuk menjaga Reuni Aksi 212 di kawasan Monas tak membawa senjata tajam.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News