Polisi Hadang 4 Ribu Pesilat

jpnn.com - APARAT benar-benar tidak mau berkompromi terkait dengan penutupan akses bagi pesilat luar daerah yang berniat memasuki wilayah Kota Madiun saat perayaan Suran Agung. Akibatnya, suasana tegang sempat terjadi di Jalan Raya Caruban-Madiun, tepatnya di Desa Garon, Balerejo, Kabupaten Madiun, kemarin pagi (9/11). Petugas terpaksa bertindak represif untuk menghalau massa.
Situasi crowdeed itu terjadi sekitar pukul 10.00. Peristiwa tersebut bermula saat ribuan pesilat dari Kabupaten Madiun dan Nganjuk hendak masuk kota. Mengetahui hal itu, aparat yang dipimpin langsung oleh Kapolres Madiun AKBP Denny Nasution meminta mereka berbalik arah. Namun, massa memaksa melanjutkan perjalanan. ''Kami sudah melakukan upaya persuasif. Tetapi, mereka (pesilat, Red) tidak mengindahkannya,'' ungkapnya.
Deni pun lantas menginstruksi anggota Sabhara dan pengendali masyarakat (dalmas) serta anggota TNI untuk menghadang para pesilat yang sebagian besar mengendarai sepeda motor itu. Aparat pun melakukan tindakan represif karena massa memaksa masuk kota. ''Massa kami perkirakan mencapai 4 ribu,'' jelasnya.
Upaya memukul mundur ribuan pesilat yang sempat membuat jalur Madiun-Surabaya macet hingga 8 kilometer itu membuahkan hasil. Tidak ada satu pun pesilat yang berhasil masuk wilayah kota. Mereka kembali ke daerah masing-masing dengan kawalan ketat petugas pengamanan. ''Yang dari Nganjuk kami kawal sampai Mejayan,'' ungkapnya. (tyo/isd/any/mas/JPNN)
APARAT benar-benar tidak mau berkompromi terkait dengan penutupan akses bagi pesilat luar daerah yang berniat memasuki wilayah Kota Madiun saat perayaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus
- Pembangunan Jateng 2026 Diarahkan untuk Penopang Swasembada Pangan